Kesadaran
beragama merupakan merupakan sebuah dorongan yang muncul dari individu tersebut untuk senantiasa
melaksanakan aktivitas-aktivitas keagamaan. Dengan kesadaran yang dimiliki ini
diharapkan akan timbul sikap-sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan agama
yang dipeluknya. Kesadaran beragama selain didorong oleh faktor-faktor individu
juga oleh lingkungan sekitar.
Dalam
ajaran Islam, berdakwah kepada sesama muslim lainnya merupakan sebuah kewajiban
bagi setiap orang. Kalau saja kewajiban itu kita abaikan, maka tidak menutup
kemungkinan kehidupan umat akan hancur, yang akan berakibat pada merajalelanya
kejahatan dan rusaknya pergaulan dalam masyarakat. Dakwah pada esensinya
merupakan proses penyebar luasan nilai-nilai ajaran Islam ditengah kehidupan
masyarakat dengan menggunakan metode tertentu.
Sekarang
disaat kita memasuki era globalisasi dan informasi, kegiatan dakwah telah
menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Kegiatan dakwah
pada masa kini cukup mendapat tempat dan perhatian di hati masyarakat,
ungkapan-ungkapan “dakwah” menjadi lebih populer. hal ini ditandai dengan
semakin bermunculan kegiatan-kegiatan pengajian baik yang diadakan oleh
individu, organisasi, pemerintah, atau instansi lainnya.
Aktivitas dakwah tidak hanya sekedar dilakukan
di mushola, langgar, surau atau masjid seperti dulu. Tetapi, kegiatan
dakwah dewasa ini sudah masuk ke
kota-kota besar, desa-desa malah karena pesatnya dakwah saat ini telah menembus
kepedalaman, ke rumah-rumah, perusahaan-perusahaan sampai ke media televisi
sehingga masyarakat dapat meyaksikannya dirumah selagi santai.
Kegiatan
dakwah disamping berperan sebagai salah satu media penataran, pendidikan,
pembinaan, dan pengembangan Islam juga berperan sebagai sarana pembentuk
karakter, sikap, ketahanan mental, solidaritas sosial dan kesadaran agama.
Dalam melaksanakan proses dakwah, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya adalah lingkungan. Keberadaan dakwah akan selalu bersentuhan dengan
realitas yang mengintarinya.
Sebagai
diketahui aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas sederhana
yakni kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari Rasulullah, walaupun
hanya satu ayat. Hal ini dapat dipahami sebagaimana yang ditegaskan oleh hadits
Rasulullah SAW. “ Ballighu ‘ anni walau
ayat.” Inilah yang membuat aktivitas dakwah boleh dan harus dilakukan oleh
siapa saja yang mempunyai rasa keterpanggilan untuk menyebarkan niali-nilai
Islam. Itu sebabnya aktifitas dakwah
harus berangkat dari kesadaran pribadi yang dilakukan oleh orang per orang
dengan kemampuan minimal dari siapa saja yang dapat melakukan dakwah tersebut.
Dakwah
adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan muslim secara berkesinambung, yang bertujuan akhir mengubah
perilaku manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar, yakni untuk
membawa manusia mengabdi kepada Allah Swt secara total, mencintai Allah dan Rasul
mereka lebih daripada kecintaannya mereka pada diri mereka sendiri seperti yang
ditunjukan para sahabat Nabi.
Masyarakat
adalah kumpulan sekian banyak individu kecil atau besar yang terikat oleh
satuan, adat ritus atau hukum khas dalam hidup bersama. Sedangkan masyarakat
dalam perspektif Islam, Ada banyak kata yang dipergunakan di dalam Al-Qur'an
untuk menunjukkan kepada masyarakat atau kumpulan manusia, antara lain : Qawm,
ummah,syu'ub dan qabail. Di samping itu Al-Qur'an juga memperkenalkan
masyarakat dengan sifat-sifat tertentu seperti al-mala', al- mustakbirun,
al-mustadh'afun dan lain-lain. Al-Qur'an banyak sekali berbicara tentang
masyarakat, hal ini disebabkan karena fungsi utama kitab suci ini adalah
mendorong lahirnya perubahan perubahan positif di dalam masyarakat.
Karena
itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa, "Al-Qur'an adalah kitab/buku
pertama yang memperkenalkan hukum-hukum kemasyarakatan ".Islam juga
mengakui akan kelompok-kelompok manusia dan suku bangsa akibat pengaruh alam
dan sosio-budaya. Dalam Islam konsep masyarakat disebut "Ummat (masyarakat
Islam) yang mempunyai arti sangat luas tanpa dibatasi oleh suku, ras,
golongan,kedudukan dan pangkat, kecuali agama.
Perbedaan
antara mereka adalah tidak terletak pada kemanusiaannya, akan tetapi pada
tingkat ketaqwaannya pada Allah ".Dalam perspektif Islam setiap masyarakat
pasti memiliki ciri khas dalam pandangan hidupnya. Mereka melangkah berdasarkan
kesadaran tentang hal tersebut. Inilah yang melahirkan watak dan kepribadian
serta prilaku yang khas.
“Iin
Nuraeni”