Selasa, 04 Desember 2012

Islam agama yang mempermudah umatnya


Salah satu kaidah hukum Islam menegaskan bahwa “ kesulitan melahirkan kebaikan” dalam arti “ jika seseorang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan agama, maka ia mendapat pengecualian sehingga memperoleh kemudahan”. Sayangnya, jalan-jalan kemudahan itu tidak banyak diketahui umat karena banyak ulama yang enggan memperpulerkannya, mereka khawatir dengan memperpulerkanya akan timbul sikap mengabaikan agama. Dari sisi skap ini, dapat dibenarkan. Akan tetapi perlu kita ingat bahwa, hendaknya diingat juga bahwa tidak jaranga ajaran agama diabaikan sama sekali karena kemudahannya tidak diketuhui oleh umat muslim.
Mungkin kita akan merasa kaget bila kita mengetahui komentar Al-Baquri, Ia menulis “Rasulullah saw. Memperolehkan bagi umatnya yang terbiasa tidur untuk melaksanakan shalat subuh sesudah terbitnya matahari. Ia tidak berdosa karena keterlambatannya itu. Demikianlah, orang tidak mengenal kemudahan melebihi kemudahan ini.” Supaya tidak mengagetkan, kita perlu menambahkan bahwa agar tidak salah mengartikan  bahwa ini tidak berlaku bagi mereka yang senang berleha-leha di malam hari, juga tidak termasuk bagi mereka yang bermalas-malasan dan dengan sengaja terlambat bangun.
Melirik dari salah satu kisah : seorang wanita yang datang mengadukan tindakan suaminya kepada Rasulullah saw.: “ wahai Rasul, suamiku Shafwan, menghardik dan memukulku bila aku shalat, memaksaku untuk berbuka bila aku berpuasa (sunnah), dan dia tidak shalat subuh kecuali setelah matahari terbit.”
Mendengar  keluhan ini, Nabi saw. Menoleh dengan seluruh badannya, begitulah cara Nabi menoleh, tak lamakemudian kepada suami si wanita itu Beliau bertanya :” benarkah itu wahai Shafwan?”
“benar, wahai Nabi,” jawab Shafwan tulus, “tetapi aku menghardik dan memukulnya karena (shalatnya pajang) ia membaca dua surah (selain Al-Fatihah) setiap rakaatnya. Telah berkali-kali ku tegur, tetapi ia terus menolak. Benar, wahai Rasul, aku menyuruhnya berbuka ketika berpuasa sunnah, sebab aku adalah seorang pemuda sehat yang seringkali tak mampu menahan birahi. Juga memang benar bahwa aku memang tidak shalat subuh kecuali setelah matahari (hampir) terbit. Sebab keluargaku telah terbiasa bangun lambat, sungguh sulit bagiku bangun di waktu fajar.”
Nabi saw membenarkan sikap Shafwan, seraya berkata : “ Shalat subuhlah segera setelah engkau bangun!” kemudian beliau menoleh kepada sang istri Shafwan dan seraya berpesan kepadanya :” persingkatlah shalatmu dan jangan berpuasa sunnah kecuali atas perkanaan suamimu.”
Memperjelas dari semua itu Islam sebenarnya agama yang mudah untuk dipelajari hanya kita saja yang sebagi umatnya mempersulit diri dengan segala kebenaran yang ada. Islam tidak memberatkan umat muslim  dalam menjalankan ibadah, hanya saja kita sebagai umat muslim menyiksa diri kita untuk menjalankan segala larangan dan senang menyia-nyiakan waktu yang berjalan bersama kita.
Sebagai agama yang mempermudah pengikutnya Islam mengajak umatnya untuk memahami jalan kehidupan yang harus ditempuh agar tidak tersesat kedalam jalan keterpurukan. Memahami jalan tersebut kita sebagai umat Islam menempuhnya secara hati-hati, dan banyak jalan menyebabkan seseorang harus selalu berhati-hati jangan sampai terjerumus kejalan yang sesat. Carilah jalan lurus yang tidak berliku-liku agar selamat.
Al-Quran sebagai pedoman bagi umat Islam mmeberikan petunjuk bahwa jalan yang baik dihimpun oleh suatu cirri , yaitu “ kedamaian, ketentraman, dan ketenangan”.  Semua jalan yang bercirikan hal tersebut, pasti bermuara kejalan yang luas lagi lurus yang dinamanai dengan “ shirat al-mustaqim".
Dengan Al-Quran Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”  (QS.5 : 16).
Agama menuntut kita untuk mematuhi rambu-rambu jalan serta isyarat-isyaratnya, baik yang terdapat dalam perjalanan dari dan ke rumah maupun dalam perjalanan hidup ke rumah maupun dalam perjalanan hidup kerumah yang kekal disisi Tuhan. Jalan yang disiapkan adalah jalan yang luas lagi lurus. Marilah kita sama-sama memahami kemudahan itu secara baik agar semua yang kita lakukan demi kebaikan kita mendapatkan limpahan rahmat dari Allah teruntuk Umat-Nya yang senantiasa mengikuti jalan yang diperintahkan kepada kita.


"Iin Nuraeni"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar